AW.$urvey

Sunday 18 July 2010

Happily Single: I am Single & Very Happy!!!!

Bersyukurlah Anda masih berstatus lajang. Karena ada begitu banyak kesempatan dan kesenangan yang bisa Anda rasakan.
 Itulah kata pembuka dari special section di majalah favorit saya yang kemudian membuat saya tertarik membacanya.  

 Setelah saya baca semua isi artikel itu, saya senyum-senyum sendiri. Isi artikel itu memang benar. Jadi single itu menyenangkan. Karena berbagai alasan tentunya.  

 Buat saya, yang menyenangkan jadi single itu adalah ketika saya bisa menjadi diri saya sendiri, ketika punya pasangan (pacar), saya tidak bisa bebas berekspresi, tidak bisa menjadi diri saya sendiri. Kebetulan mantan (pacar) saya adalah orang yang bisa di bilang menginginkan pasangan yang sempurna. Eh, malah jadi curcol.. he..Intinya, sekarang saya bisa menjadi diri saya sendiri.

 Dengan menjadi single, saya punya banyak waktu untuk memikirkan diri saya. Memikirkan masa depan saya. Bahkan saya punya waktu untuk melakukan perawatan tubuh sesering saya inginkan. Itulah alasan lain kenapa saya bahagia menjadi single (selain karena bisa menjadi diri saya sendiri). he.. ;)

  Saya juga ga' merasa 'berdosa' kalo jadi boros untuk urusan perawatan yang saya suka. he.. Namanya juga perempuan. Di samping itu saya bisa jalan-jalan tanpa ada perlu laporan saya kemana, berapa lama 'n dengan siapa (paling-paling laporan ke ortu, secara masih tinggal ma ortu). ;p

  So, buat yang single; jangan merana dulu hanya gara-gara ga' punya pasangan (pacar/suami). Santai aja. Nikmati hidup qta apa adanya. :)

Enjoy being single.. ^^

Tuesday 6 July 2010

EHEEEEMMMMMMMMM!!!!

    Tadi, setelah pulang kuliah saya teringat kalo' majalah favorit saya sudah terbit, jadi saya langsung ke kios majalah terdekat untuk membelinya. N what next?? Suddenly I found an article 'n I said: "DAMNNNNN!!!!!!".

    Artikel itu ada di rubrik 'Oh Man' di majalah tersebut. Dan yang benar-benar membuat saya 'misuh' adalah point berikut ini:
Ada semacam aturan tak tertulis bahwa jika kabar bahagia (meminta utk jadi kekasih/istrinya), dia yang berhak menyampaikan. Tapi, jika kabar tak mengenakkan, termasuk memutuskan hubungan, dia menyerahkan sepenuhnya pada Anda. Alasannya, ia tak ingin namanya cemar karena telah menyakiti hati perempuan. Makanya jangan heran, meski mungkin sudah tak ada lagi cinta di hatinya untuk Anda, ia memilih untuk bertahan ketimbang mengucap putus. Ia akan menunggu sampai Anda sendir yang meminta bubar. Menariknya, sebelum kata putus terucap dari mulut Anda, ia akan melakukan berbagai upaya agar hubungan Anda dan si dia tak berjalan baik. Tiba-tiba menghilang lah, ogah diajak ketemuan lah, atau lainnya. Yah, dia memang hanya bertindak sebagai pencari gara-gara, dan Anda yang mengetuk palunya.
   Ketika saya baca point ini, jujur saja saya langsung membatin: 'Oh.. gitu ya? Damn! Sia-sia aja donk Q merasa bersalah, mengingat setelah putus dia malah jadi super duper baik banget.' dan 'Rugi Bandar!! Balikin airmata gue!!!'.

   Dan apa yang terjadi setelah saya 'maki-maki' dalam hati seperti itu? Saya tertawa. Ya, saya tertawa.

   Mau tahu kenapa?

   Karena, sebenarnya kalau dipikir-pikir, saya marah-marah, kesel 'n maki-maki sendiri juga buat apa? Gak guna. Gak penting. Orang yang bikin kita kesal pun belum tentu punya rasa bersalah ato penyesalan ato apapun. Kita sendiri yang capek jadinya.

  Artikel tersebut secara tidak langsung mengingatkan saya untuk keep moving. Untuk terus maju, gak usah lagi menengok ke belakang tentang segala hal yang tidak menyenangkan yang terjadi di masa lalu. Yang lalu ya sudah biarkan berlalu, ikhlasin aja. Ambil pengalaman tersebut sebagai bahan pembelajaran untuk kita di masa akan datang.

  Bukan mau sok bijak, tapi terikat dengan masa lalu cuma bikin kita terpuruk, dan gak nyaman menjalani hidup. Keep moving ajalah. Saya gak tahu teman-teman sekalian punya atau pernah punya pengalaman seperti saya barusan. Ini cuma 'coretan' kejadian yang ingin saya bagikan. ^^

 Enjoy it..'n don't forget: Selalu berpikir positif!   ^^